Selamat membaca
Backpacker atau Flashpacker, termasuk tipe Traveller yang manakah anda?
semoga bermanfaat

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *

Tentang Saya

judul widget leftbar

Popular Posts

Taufik Batubara Photography. Diberdayakan oleh Blogger.

Backpacker atau Flashpacker, termasuk tipe Traveller yang manakah anda?

THE ORGANIZER

Taufik Batubara

"Menjadikan Moment anda Begitu Berharga"

Backpacker atau Flashpacker, termasuk tipe Traveller yang manakah anda?



Akhir-akhir ini banyak sekali istilah-istilah baru untuk dunia traveling. Para treveler juga semakin terbagi-bagi menurut gaya bepergian mereka. Istilah-istilah seperti backpacker, flashpacker, ataupun yang tidak terlalu asing lagi, turis,

Turis atau traveler, backpacker atau flashpacker, hanyalah konsep dan identitas. Secara umum, perjalanan yang dilakukan seseorang akan memberikan dampak. Yang paling nyata adalah dampak ekonomi pada jasa dan produk yang dipakainya, misal: transportasi atau akomodasi.

Disini akan kita bahas mengenai backpacker atau flashpacker, Apa sih sebenarnya perbedaannya, dan sebenarnya kamu masuk ke tipe Traveller yang mana?

Backpacker

Backpacker, istilah keren ini seringkali kita dengar di forum-forum traveling. Backpacker adalah gaya jalan-jalan yang mengutamakan kebebasan, dan tentu saja, keiritan.
Demi menabung untuk jalan-jalan, dibela-belain deh makan mie instan doang tiap menjelang akhir bulan.

Para backpacker ini adalah pemegang teguh prinsip ekonomi: mereka berusaha membeli pengalaman dengan biaya seminimal mungkin.

Prinsip Backpacker 1 : Kalau dengan murah bisa ke tempat-tempat keren, ngapain harus mahal?
Biasanya kaum Backpacker ini hanya mengandalkan carrrier atau backpack untuk membawa semua barang-barangnya. Mereka hanya membawa barang yang paling penting saja, agar tidak terlalu membebani perjalanan.
Demi beban bawaan yang ringan, mereka rela bawa pakaian secukupnya, yang penting fungsional. Ganti pun kalau perlu aja. Pakaian kotor? Cuci sendiri di wastafel.

Kebanyakan kaum backpacker adalah anak-anak muda yang berkantong cekak namun doyan jalan-jalan. orientasi mereka adalah budget, namun tentu saja, mereka tidak melupakan aspek keindahan tempat wisata.
Ada alternatif transportasi yang lebih murah, itulah yang diambil. Gak masalah meski harus menempuh perjalanan selama berhari-hari, atau berbagi kursi dengan ibu-ibu tua, bapak-bapak perokok, sampai hewan hidup.

Prinsip Backpacker 2 : Kunjungi tempat antimainstream
Backpacker sangat jarang berdiam atau stay di suatu tempat dalam waktu lama, mereka cenderung ingin mengeksplore tempat baru, tempat yang jarang dikunjungi turis, dan berinteraksi dengan orang lokal.

Prinsip Backpacker 3 : Yang penting bisa tidur, nggak peduli dimana
Backpacker jarang sekali menginap di hotel. Mereka lebih memilih rumah singgah, couchsurfing, bikin tenda, atau menginap di stasiun/terminal bus. Hotel adalah pilihan terakhir mereka, itupun biasanya memilih hotel melati dengan harga seminim mungkin.

Prinsip Backpacker 4 : Makan untuk hidup, udah cukup itu doang
Soal makanan, mereka juga ga pilih-pilih, intinya kembali ke prinsip 1, MURAH. Banyakin nasinya, habis perkara, yang penting kenyang. ehehe.

Prinsip Backpacker 5 :Apa adanya, yang penting jalan-jalan
Penampilan juga nggak terlalu mereka pedulikan. Namun ada beberapa perlengkapan wajib seperti, sleeping bag & matras, tas carrier, tas daypack, sepatu lapangan, ataupun celana cargo. Barang-barang ini bukan kemewahan buat para backpacker. Justru membeli barang-barang ini seperti layaknya investasi karena akan sangat menunjang kegiatan backpacking mereka nanti.

Flashpacker

Istilah ini baru muncul di sekitar tahun 2000an. Flashpacker memang kata yang terbilang baru dan kurang populer dibandingkan dengan backpacker ataupun turis.
Kalau backpacker adalah traveler yang serba irit, flashpacker adalah traveler yang sedikit lebih “tidak memperhatikan duit” daripada backpacker. Flashpacker adalah kaum yang memposisikan diri diantara Backpacker dan Turis.

Sebenarnya Backpacker dan Flashpacker memiliki beberapa kesamaan mendasar. Contohnya adalah dari segi kebebasan waktu, kedua tipe tersebut sama-sama mencintai kebebasan waktu dalam traveling.

Flashpacker didominasi oleh anak-anak muda yang mendapat dukungan finansial yang lumayan dari orang tua, atau sudah punya penghasilan sendiri. Makanya, golongan ini bisa menabung untuk jalan-jalan dengan jumlah yang lumayan tanpa perlu prihatin di akhir bulan.

Prinsip Flashpacker 1 : Bebas itu harus, namun nyaman itu juga wajib
Mereka tidak suka diatur oleh travel agent dan cenderung merencanakan perjalanan mereka sendiri. Bedanya, kalau Backpacker itu “budget oriented”, maka Flashpacker lebih “experience oriented” sehingga mereka mengutamakan pengalaman traveling yang berkesan, sehingga lebih agak longgar terhadap budget.

Prinsip Flashpacker 2 : Daripada pergi naik Bus dan menghabiskan puluhan jam perjalanan, mending naik pesawat.
Bagi para Flashpacker, traveling yang berkesan lebih utama daripada irit, Mereka nggak akan mau merusak acara jalan-jalan dengan tidur di emperan dan resiko kemalingan. Mereka akan mencari hotel budget yang nyaman di sekitaran harga Rp 200ribuan per malam.

Prinsip Flashpacker 3 : Agak mahal dikit naik Jeep ke Bromo nggak masalah, yang penting lihat sunrise tercapai.
Para Flashpacker ini biasanya juga kaum muda, namun mereka kebanyakan sudah punya penghasilan sendiri (atau orang tuanya tajir). Mereka mempertimbangkan soal waktu karena dikejar persoalan kerjaan.

Flashpacker mau bayar sedikit mahal agar experience yang mereka inginkan tercapai. Walaupun orientasi mereka pengalaman berbasis kenyamanan (halah) mereka juga nggak suka yang mewah-mewah. Bedakan antara nyaman dan mewah yaa.

Pepatah Jawa ‘ono rego ono rupo’ (ada harga ada kualitas) inilah yang dipegang oleh flashpacker. Mereka gak ragu membayar lebih demi pengalaman yang mereka inginkan. Misalnya, nyewa jip yang harganya ratusan ribu demi merasakan serunya Lava Tour Merapi.

Prinsip Flashpacker 4 : Tetep stylish biar pantes diposting di social media
Selain nyaman, penampilan itu penting, kalau backpacker menyimpan baju kotor dan peralatan mandi di tas kresek, Flashpacker punya tempat khusus dong. Mereka juga bawa kamera SLR dan berbagai macam gadget untuk menunjang dokumentasi mereka. Selain untuk socmed, mereka juga biasanya jago fotografi dan memang handal mendokumentasikan perjalanan wisata. 

Jadi termasuk tipe Traveller yang manakah anda? 

Taufik Batubara 

Note : Data dan gambar dari berbagai sumber

0 komentar

Silahkan Beri Komentar Saudara...